Ada beberapa senyawa terbaru yang telah ditemukan
dan sangat berguna bagi kehidupan manusia khususnya dalam bidang kesehatan,
diantaranya adalah senyawa penghancur virus HIV dan senyawa untuk mengobati kecanduan merokok dan
alkohol. Untuk lebih jelasnya dapat dibaca pada artikel dibawah ini.
1. Penemuan
senyawa baru penghancur virus HIV
Kalau mendengar kata-kata HIV atau
AIDS, pastinya orang akan bergidik. Virus yang terkenal mematikan ini telah
lama menjadi momok bagi dunia kesehatan. Bahkan dari dulu para ahli sudah
bekerja keras mencari Antivirusnya untuk membunuh atau memerangi HIV ini. Dan
baru sekarang telah ditemukan secara tidak sengaja senyawa yang bisa
menghancurkan virus mematikan ini.
Seorang asisten profesor bernama Zhilei Chen dari Universitas
AM Texas, Amerika Serikat, yang
berkolaborasi dengan Scripps Research Institute, secara
tidak sengaja menemukan senyawa yang mampu menghancurkan virus Human
immunodeficiency virus (HIV). Virus yang menyebabkan penyakit AIDS itu akan
mengalami kehancuran material genetiknya ketika diberikan senyawa yang bernama
Pd 404.182.
Seperti penemuan besar lainnya, senyawa Pd 404.182 itu ditemukan secara tidak
sengaja oleh Zhilei Chen, asisten profesor dari Universitas AM Texas, Amerika
Serikat. Semula para peneliti mengembangkan senyawa Pd 404.182/ untuk melawan
virus hepatitis C. Namun ketika Chen mencoba untuk membunuh HIV, ternyata
hasilnya lebih efektif.
Senyawa itu menghancurkan material genetik virus HIV dengan merusak RNA-nya,
sehingga sulit berkembangbiak dan akhirnya tidak dapat menginfeksi manusia.
Meski demikian, senyawa anti-virus HIV ini masih terus dikembangkan untuk
diproduksi secara massal, agar lebih aman dan tidak membahayakan ketika
digunakan pada manusia.
Karena menyerang bagian dalam kapsul virus, bukan membrannya, Chen juga yakin
senyawa ini aman dipakai manusia.
Dengan penemuan ini, Chen yakin bahwa senyawa tersebut bisa dikembangkan
untuk upaya preventif, misalnya dalam bentuk gel vagina yang berguna mencegah
infeksi HIV lewat hubungan seksual. Chen membuktikan bahwa ketika kontak dengan
cairan vagina, senyawa ini akan tetap efektif.
Karena pada proses pengembangan obat baru, tidak otomatis senyawa yang secara
in vitro atau dalam tahapan laboratorium berkhasiat, bisa langsung diproduksi
untuk diberikan kepada manusia. Setidaknya, terdapat tiga tahap yang harus
dilalui sebelum senyawa (obat) tersebut digunakan masyarakat luas, yaitu 3
hingga 4 tahun harus diujicobakan pada hewan.
Kemudian pada 4 tahun hingga 5 tahun harus dicobakan pada relawan manusia, lalu
2 tahun hingga 3 tahun untuk registrasi, sebelum akhirnya diproduksi dalam
jumlah banyak. Kini jerih payah Zhilei Chen dan tim peneliti dari Texas
University itu mendapatkan penghargaan dan perhatian besar dari seluruh dunia. Karena
menghilangkan kekhawatiran orang, dengan HIV seolah tidak memiliki harapan
hidup. Bukan tidak mungkin, dalam waktu dekat, penderita HIV atau AIDS dapat
sembuh dan sehat seperti sediakala.
2. Penemuan Dua Senyawa
Baru untuk Mengobati Kecanduan Rokok dan Alkohol
Ada dua senyawa baru yang mungkin efektif dalam mengobati ketergantungan
alkohol dan nikotin pada saat yang bersamaan, senyawa tersebut ditemukan oleh
para peneliti di Klinik Ernest Gallo dan Pusat Penelitian di Universitas
California, San Francisco, serta Pfizer Inc.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam
Neuropsychopharmacology, para peneliti menunjukkan bahwa konsumsi alkohol pada
tikus secara signifikan diturunkan oleh dua senyawa yang ditargetkan ke
reseptor asetilkolin neuronal nicotinic (nAChR) subtipe {alpha}3{beta}4*.
nAChRs merupakan protein yang ditemukan di dalam otak dan sistem saraf pusat
lebih luas yang memediasi efek zat-zat seperti nikotin. Baru-baru ini studi
genetika manusia telah menunjukkan bahwa pengkodean gen subtipe
{alpha}{3}beta4* sangat signifikan bagi kerentanan terhadap ketergantungan
alkohol dan nikotin.
Pekerjaan telah dilakukan dalam kolaborasi dengan para ilmuwan yang dipimpin
oleh rekan-penulis senior, Hans Rollema, PhD, dalam Neuroscience Research Unit
di Pfizer Inc
Salah satu senyawa baru, CP-601932, telah dinyatakan aman pada manusia dalam
sebuah studi klinis. Senyawa lainnya adalah PF-4575180. Keduanya dikembangkan
oleh Pfizer.
“Kecanduan alkohol dan nikotin seringkali diperlakukan sebagai gangguan yang
terpisah,” kata Bartlett, “terlepas dari kenyataan bahwa 60 hingga 80 persen
peminum berat juga menghisap tembakau. Sangat sedikit strategi yang efektif
untuk mengobati gangguan ini secara terpisah, apalagi secara bersamaan. Data
kami menunjukkan bahwa dengan menargetkan subtipe nAChR tertentu, dimungkinkan
bisa mengobati ketergantungan alkohol dan nikotin dengan satu obat.”
Selagi senyawa memiliki dampak yang signifikan terhadap konsumsi alkohol
pada tikus, asupan sukrosa tidak memiliki efek.” Hal ini menunjukkan bahwa
tidak seperti obat lainnya yang sudah disetujui untuk penyalahgunaan alkohol,
senyawa ini tidak mengganggu sistem pengimbalan alamiah otak dengan cara yang
lebih luas,” kata Bartlett.
Rekan penulis dari penelitian ini adalah Pia Steensland dari Institutet
Karolinska, Swedia; Jeffrey A. Simms dan Joan Holgate dari Gallo Center, serta
Yotam W. Coe, Raymond S. Hurst, Christopher L. Shaffer dan John Lowe dari
Pfizer.
Penelitian ini didukung pendanaan dari National Institute of Health,
Departemen Pertahanan AS, Negara Bagian California, Yayasan BLANCEFLOR
Boncompagni-Ludovisi, Bildt née, Yayasan Swedia-Amerika, dan
Insamlingsstiftelsen Hjärnfonden/Yayasan Otak Swedia.
UCSF – afiliasi Klinik Ernest Gallo dan Research Center merupakan salah satu
pusat terkemuka di dunia akademis untuk studi dasar biologis gangguan
penggunaan substansi dan alkohol. Gallo Center menemukan molekul target
potensial untuk pengembangan obat terapeutik yang diperpanjang melalui studi proof-of-concept
klinis dan praklinis.
SUMBER:
http://www.faktailmiah.com/2010/11/04/penemuan-dua-senyawa-baru-untuk-mengobati-kecanduan-rokok-dan-alkohol.html
http://sains.kompas.com/read/2011/11/25/18334510/Senyawa.Pembunuh.Virus.HIV.Ditemukan
http://kackuc.blogspot.com/2012/03/ditemukan-senyawa-penghancur-virus-hiv.html
0 komentar:
Posting Komentar