Kamis, 30 Oktober 2014

KECANDUAN INTERNET, DAMPAK, DAN PENANGGULANGANNYA




Internet memang bukan lagi barang mewah bagi masyarakat modern. Malah, internet mungkin sudah menjadi salah satu kebutuhan primer selain pangan, sandang, dan  papan. Coba jalani satu hari tanpa internet baik di komputer maupun gadget. Sepertinya saya pun tidak bisa sehari tanpa gadget. Hehehe…

Internet Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan.

Sebuah penelitian yang diadakan oleh Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo), UNICEF dan Harvard University mengambil sampel 400 remaja berumur 10-19 tahun yang tersebar di 11 provinsi Indonesia. Hasilnya ternyata sungguh mengejutkan, hampir 80 persen remaja di Indonesia kecanduan internet.
Hal ini terlihat cukup mengkhawatirkan mengingat sebagian besar anak muda menggunakan internet untuk hal-hal yang tidak semestinya. Tercatat 24 persen mengaku untuk berhubungan dengan orang yang tidak dikenal, 13 persen korban cyberbullying dan 14 persen mengakses konten pornografi.

Hal-hal buruk seperti tersebut di atas telah menjadi masalah global terutama di negara-negara Asia seperti China, Korea Selatan, Indonesia dll. Pada umumnya yang terdampak adalah para remaja atau orang-orang muda yang relatif kurang dapat mengontrol / membatasi pengaruh media.

Sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan dari Chinese Academy of Sciences mengemukakan fakta yang mengejutkan tentang dampak internet pada otak manusia. Dari penelitian yang dilakukan ditemukan, bahwa mengakses internet secara berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada otak, Dimana biasanya kondisi tersebut Ditemukan pada pengguna alkohol, kokain dan semacamnya. Penelitian tersebut menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk memindai otak kepada dua kelompok remaja berusia 16 dan 17 tahun.

Kelompok pertama adalah remaja yang banyak menghabiskan waktunya di depan internet sehingga merusak kualitas hidup mereka, sementara kelompok kedua adalah sebaliknya. Hasilnya adalah, para remaja di kelompok pertama mengalami gangguan syaraf otak yang disebut "White Matter". Syaraf ini berfungsi menghubungkan beberapa bagian dari otak. Bagian-bagian otak yang dihubungkan tadi adalah bagian otak yang menangani fungsi pengambilan keputusan, emosi dan pengendalian diri.

Dr. Hao Lei, dalam jurnal yang dipublikasikannya mengatakan, "Temuan kami menunjukkan bahwa IAD menunjukkan pengurangan luas FA Di jalur utama white matter dan struktur abnormal white matter bisa terkait dengan beberapa gangguan perilaku". FA (Fractional Anisotropy) adalah sebuah metode untuk mengukur kondisi syaraf "White Matter". Dengan Dilakukan FA bisa diketahui kondisi "White Matter" apakah masih bagus ataukah sudah "rusak".

Dr. Hao Lei menambahkan, dalam beberapa penelitian sebelumnya Ditemukan, bahwa gangguan fungsi “White Matter" ini biasanya terjadi pada otak para pengguna alkohol, ganja, kokain, methamphetamine dan ketamine. Studi ini menunjukkan bahwa IAD atau kecanduan internet adalah sama buruknya dengan kecanduan obat bius.

IAD sendiri telah menjadi bahan studi yang serius bagi praktisi kesehatan, dimana di beberapa negara, seperti China, "penyakit" IAD ini sudah sedemikian serius. Banyak remaja disana yang sudah demikian kecanduan dengan internet, khususnya game online. Bahkan pada beberapa kasus ditemukan, seperti yang dilaporkan BBC, seorang pria di Beijing tewas setelah tiga hari berturut-turut bermain game online tanpa henti.

Ternyata telah banyak kasus khususnya di Asia yang diakibatkan oleh IAD ini. Ternyata bahaya nya lebih dari yang kita kira ya. Lalu, apa saja gejala penderita IAD atau kecanduan internet ini sendiri? Yuk kita bahas gejalanya dibawah ini,

Bentuk gejala kecanduan Internet atau Internet Addiction Disorder (IAD) :
  • Mencari WiFi dimanapun berada,
  • Selalu membawa portable charger (powerbank) kemana-mana
  • Tidak merasa bosan untuk browsing walaupun telah berjam-jam,
  • Lesu dan tidak fokus (berkurangnya konsentrasi),
  • Gejala menarik diri seperti merasa marah, tegang atau depresi ketika internet tidak bisa diakses,
  • Cenderung kurang terlibat dalam aktivitas dan hubungan sosial, kurang bisa bersosialisasi,
  • Berbohong tentang berapa lama waktu yang mereka gunakan untuk online dan juga tentang permasalahan-permasalahan yang mereka tunda karenanya,
  • Keasyikan dengan internet dengan tujuan tertentu yang orang lain tidak boleh tahu (merahasiakan dengan orang lain terutama orang tua),
  • Bersikap defensive untuk berlama-lama online. Mereka akan marah jika waktu online-nya dibatasi,
  • Mulai memakai uang jajan atau uang untuk kebutuhan penting lain demi bisa online atau membeli gadget baru,
  • Semua topik pembicaraan berasal dari sesuatu yang ditemukan online,
  • Gagal mengontrol perilaku, termasuk perilaku agresif,
  • Mengalami euphoria setiap kali terlibat pada segala hal yang menyangkut komputer atau aktivitas internet,
  • Tak bisa mengatur waktu online, sering lupa waktu atau mengabaikan hal-hal yang mendasar saat mengakses internet terlalu lama,
  • Mengorbankan waktu tidur demi bisa online (tidur larut malam),
  • Memeriksa e-mail atau pesan online secara kompulsif sepanjang hari,
  • Tetap berusaha online walau sedang waktunya sekolah/kuliah, belajar, maupun kerja,
  • Lebih senang menghabiskan waktu online ketimbang bersama orang disekelilingnya,
  • Tidak tertarik melakukan aktivitas menarik di dunia nyata, lebih senang di depan komputer.
Semua orang memiliki ketergantungan terhadap internet baik tua maupun muda, hanya kadarnya yang berbeda. Tapi semakin banyak kita menghabiskan waktu di dunia maya, maka semakin sedikit pula waktu yang kita habiskan di dunia nyata.
Setelah membahas gejala kecanduan internet dan dampaknya terhadap kesehatan, sekarang saya akan membagi beberapa tips menghindari atau mengurangi kecanduan internet. Check this out!

Tips Menghindari/ Mengurangi Kecanduan Internet :

1.    Menetapkan atau memastikan waktu yang digunakan untuk beraktifitas dengan internet.Misalnya dalam sehari Anda hanya menggunakan internet hanya 3 jam, dan pastinya Anda harus konsisten dengan penjadwalan ini.
2.   Jika Anda tak dapat menetapkan batas waktu berinternet anda, maka sebaiknya anda meminta bantuan orang lain atau meenggunakan aplikasi di komputer Anda sebagai pengingat waktu anda beraktifitas dengan internet.
3.     Menghapus akun-akun tidak penting yang berhubungan dengan internet. Contohnya bila anda pengguna Facebook yang memiliki lebih dari satu akun, sebaiknya anda delete saja akun yang menurut anda tidak penting. Hal ini dikarenakan, anda bisa saja menghabiskan waktu lebih lama dengan internet untuk memeriksa satu persatu akun Anda tersebut.
4.     Mencoba untuk lebih banyak melakukan kegiatan di luar ruangan, yang tidak berhubungan dengan internet
5.     Bergabung dalam suatu komunitas seperti klub buku, klub fotografi, klub bersepeda atau komunitas lainnya untuk menambah pertemanan dan koneksi.
6.     Memantau perbedaan perasaan Anda, baik ketika Anda sedang menggunakan internet atau tidak. Cara ini bisa membuat Anda untuk mampu mengontrol tingkat emosi Anda.

Internet ibarat dua sisi mata pisau, yang satu bisa berguna untuk memotong dan memasak, dan yang satunya bisa untuk membunuh. Namun tak dapat dipungkiri berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh produk-produk teknologi informasi berdampak positif terhadap peningkatan kinerja, produktivitas, dan aktivitas seseorang secara efektif dan efisien. Mempelajari ilmu pengetahuan, menambah wawasan, meningkatkan keterampilan, dan sikap kerja profesional dapat dilakukan dengan membaca online, memutar video online dan lain sebagainya. Secara singkat dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Selanjutnya yang berkaitan dengan ekonomi adalah kebutuhan pulsa untuk akses internet, jika tidak, maka koneksi internet pun tidak dapat diakses. Kebutuhan semacam ini akan menjadi sangat mahal jika tidak dapat dimanfaatkan untuk pengembangan diri, kemajuan dan masa depan, peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional penggunanya. Nyatanya hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar pemanfaatan internet oleh remaja untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Untuk itu kita harus bijak memanfaatkan internet secara sehat dan tidak berlebihan ^^


* Source (Sumber) :
http://www.minddisorders.com/Flu-Inv/Internet-addiction-disorder.html
http://muda.kompasiana.com/2012/05/12/kecanduan-internet-penyakit-baru-anak-muda-kita/
http://mudazine.com/dianitasays/internet-addiction-how-much-is-too-much/
http://www.spesialtips.com/2014/07/tips-menghindari-kecanduan-internet.html
http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00046680.html
http://teruniks.blogspot.com/2012/03/dampak-kecanduan-internet-sama-buruknya.html

10 komentar:

  1. seru juga isi blognya buat dibaca lebih lanjut, ditunggu postingan selanjutnya ya

    BalasHapus
  2. "Internet ibarat dua sisi mata pisau, yang satu bisa berguna untuk memotong dan memasak, dan yang satunya bisa untuk membunuh" (Agree) nice post dy...:))

    BalasHapus
  3. Wiiih ga rugi deh Bookmark Blog Dyan Permatasari, isi Blog nya ga kaya blog yg lain.. Isinya sangat amat bermanfaat, pokoknya di tunggu postingan ilmu bermanfaat selanjutnya! :)

    BalasHapus
  4. NIce Job.. terimakasih buat infonya Dian...

    BalasHapus
  5. baca ginian langsung koreksi diri sendiri hahahahahaha

    BalasHapus
  6. Menarik informasinya. Ditunggu postingan selanjutnya..

    BalasHapus
  7. Aku sering bawa portable, tapi buat dipinjemin :p Makasi informasinya dyan, bermanfaat bangeet :)

    BalasHapus

 

DINKY'S BLOG Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang