A. PROPOSISI (ALJABAR LOGIKA)
Pernyataan / Proposisi Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai kebenaran (benar atau salah), tetapi tidak keduanya.
Contoh 1 :
p = Tadi malam BBM mulai naik (memiliki nilai kebenaran benar/true)
q = 23 = 32 (memiliki nilai kebenaran salah/false)
Contoh 2 :
Berikut ini adalah beberapa contoh proposisi :
a. 1 + 2 = 3
b. Presiden RI tahun 2005 adalah SBY
c. 6 adalah bilangan prima
d. Warna bendera RI adalah biru dan merah
Kalimat-kalimat di atas adalah
kalimat proposisi karena dapat diketahui benar/salahnya. Kalimat (a) dan (b)
bernilai benar, sedangkan kalimat (c) dan (d) bernilai salah.
B. NEGASI/INGKARAN
Negasi/ingkaran merupakan operasi
logika yang dilambangkan dengan tanda (~). Ingkaran pernyataan p adalah ~p
atau dibaca “tidak benar bahwa p” atau “non p” atau “negasi dari p”.
Contoh 1:
p : kucing makan ikan
~p :kucing tidak makan ikan
~p : tidak benar bahwa kucing makan ikan
Contoh 2:
P : kemarin tidak ada kecelakaan mobil
~p : kemarin ada kecelakaan mobil
Contoh 3:
Jika p adalah “ Semarang ibukota Jawa Tengah”, maka ingkaran atau negasi dari pernyataan p tersebut adalah ~p yaitu “ Semarang bukan ibukota Jawa Tengah” atau “Tidak benar bahwa Semarang ibukota Jawa Tengah”. Jika p diatas bernilai benar (true), maka ingkaran p (~p) adalah bernilai salah (false) dan begitu juga sebaliknya.
Tabel nilai kebenaran negasi:
P
|
~p
|
S
|
B
|
B
|
B
|
catatan:
Jika pernyataan semula bernilai benar (B) maka ingkarannya bernilai salah
(S) dan sebaliknya.
C. TAUTOLOGI
Tautologi
adalah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua
kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Sebuah
Tautologi yang memuat pernyataan Implikasi disebut Implikasi Logis. Untuk
membuktikan apakah suatu pernyataan Tautologi, maka ada dua cara yang
digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua
pilihan bernilai B (benar) maka disebut Tautologi, dan cara kedua yaitu dengan
melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari hukum-hukum
Ekuivalensi Logika.
Contoh:
Lihat pada argumen berikut:
Jika Tono pergi kuliah, maka Tini juga pergi kuliah. Jika Siska tidur, maka Tini pergi kuliah. Dengan demikian, jika Tono pergi kuliah atau Siska tidur, maka Tini pergi kulah.
Diubah ke variabel proposional:
A Tono pergi kuliah
B Tini pergi kuliah
C Siska tidur
Diubah lagi menjadi ekspresi logika yang terdiri dari premis-premis dan kesimpilan. Ekspresi logika 1 dan 2 adalah premis-premis, sedangkan ekspresi logika 3 adalah kesimpulan.
(1) A → B (Premis)
(2) C → B (premis)
(3) (A V C) → B (kesimpulan)
Maka sekarang dapat ditulis: ((A → B) ʌ (C → B)) → ((A V C) → B
|
Dari tabel kebenaran diatas menunjukkan bahwa pernyataan majemuk :
((A → B) ʌ (C → B)) → ((A V C) → B adalah semua benar (Tautologi).
Contoh tautologi dengan menggunakan tabel kebenaran:
1. (p ʌ ~q) p
Pembahasan:
p
|
q
|
~q
|
(p ʌ ~q)
|
(p ʌ ~q) p
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
S
B
S
B
|
S
B
S
S
|
B
B
B
B
|
Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan Tautologi dengan alasan yaitu semua pernyataannya bersifat benar atau True (T). maka dengan perkataan lain pernyataan majemuk (p ʌ ~q) p selalu benar.
D. KONTRADIKSI
Kontradiksi
adalah suatu bentuk kalimat yang selalu bernilai salah (False), tidak peduli
bagaimanapun nilai kebenaran masing-masing kalimat penyusunnya. Untuk
membuktikan apakah suatu pernyataan tersebut kontradiksi, maka ada dua cara
yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika
semua pilihan bernilai F atau salah maka disebut kontradiksi, dan
cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan
sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika.
Contoh dari Kontradiksi:
1. (A ʌ ~A)
Pembahasan:
|
Dari tabel kebenaran diatas dapatlah disimpulkan bahwa pernyataan majemuk (A ʌ ~A) selalu salah.
"font-size: small;">
2. P ʌ (~p ʌ q)
Pembahasan:
p
|
q
|
~p
|
(~p ʌ q)
|
P ʌ (~p ʌ q)
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
S
S
B
B
|
S
S
B
S
|
S
S
S
S
|
0 komentar:
Posting Komentar