C merupakan seorang wanita berusia 27 tahun yang sukses dan berprestasi. Di
usianya yang tergolong masih muda, C sudah memiliki usaha sendiri di bidang fashion.
C dikenal sebagai pribadi yang ceria, ramah, pintar, dan memiliki banyak teman.
C memiliki kekasih yang bernama R yang selalu setia menemaninya dan turut
membantu usahanya. Di puncak kesuksesannya tersebut, C mendapat cobaan. C divonis oleh dokter bahwa ia menderita kanker
payudara. Satu bulan setelah vonis dokter tersebut, cobaan kembali menimpa C
ketika ia putus hubungan dengan kekasihnya. Sejak saat itu, C mulai berubah. C
yang biasanya ceria dan ramah, berubah menjadi lebih tertutup dan suka
menyendiri. C merasa shock, down dan putus asa. Pernah suatu ketika, C berpikir
untuk bunuh diri. Ia merasa dirinya sudah tak bermakna karena penyakit yang
dideritanya. Terlebih lagi vonis dokter yang mengatakan bahwa usianya tidak
lama lagi.
Analisis
Kasus :
Logoterapi
merupakan salah satu jenis terapi yang bisa digunakan untuk menangani kasus
kehampaan eksistensi penderita kanker payudara. Logoterapi akan membantu
penderita kanker payudara untuk bisa membebaskan diri dari kehampaan
eksistensinya, dimana penderita kanker payudara didorong untuk bisa merealisasi
nilai-nilai bersikap, penderita kanker payudara diajak untuk melihat dan
bersikap positif terhadap penderitaannya sehingga penderita kanker payudara
diharapkan bisa menemukan makna dari penderitaannya tersebut (Koeswara, 1992).
Teknik
logoterapi yang paling sesuai digunakan untuk menangani kasus diatas adalah Bimbingan Rohani. Bimbingan rohani adalah
metode yang khusus digunakan terhadap pada penanganan kasus dimana individu
berada pada penderitaan yang tidak dapat terhindarkan, atau dalam suatu keadaan
yang tidak dapat dirubahnya dan tidak mampu lagi berbuat selain menghadapinya.
Pada metode ini, individu didorong untuk merealisasikan nilai bersikap dengan
menunjukkan sikap positif terhadap penderitaanya, dalam rangka menemukan makna
di balik penderitaan tersebut. C didorong untuk berpikir bahwa cobaan
(penyakit) yang dialami merupakan takdir dan sudah jalan tuhan. C didorong
untuk percaya bahwa penyakit tersebut diberikan oleh Tuhan untuk orang-orang
pilihan yang dianggap mampu menghadapinya dan percaya bahwa Tuhan tidak akan
memberikan cobaan diatas kemampuan hambanya. Frankl menyatakan bahwa makna
hidup bersifat unik sebagai momen pribadi. Setiap situasi serta setiap kejadian
selalu dapat menghadirkan suatu tantangan kepada individu untuk mengungkap dan
menjadikan makna. Melalui penyakit yang
diderita pada subjek terlihat bahwa makna hidup dapat ditemukan dalam setiap
keadaan walaupun pada keadaan penderitaan sekalipun.
Logoterapi
percaya bahwa perjuangan untuk menemukan makna hidup dalam hidup seseorang
merupakan motivator utama orang tersebut. Logoterapi berusaha membuat pasien menyadari
tanggung jawab dirinya dan memberinya kesempatan untuk memilih, untuk apa, atau
kepada siapa dia merasa bertanggungjawab. Logoterapi tidak menggurui atau
berkotbah melainkan pasien sendiri yang harus memutuskan apakah tugas hidupnya
bertanggung jawab terhadap masyarakat, atau terhadap hati nuraninya
sendiri.
Referensi
:
Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental 3. Ebook. Yogyakarta: Kanisius.
https://www.linkedin.com/pulse/logotherapy-my-thesis-dedicated-mom-heaven-hutabarat?trk=prof-post&trkSplashRedir=true&forceNoSplash=true
0 komentar:
Posting Komentar