Selasa, 12 April 2016

TULISAN 2 - PSIKOTERAPI

Contoh Kasus yang Dapat Ditangani Menggunakan Logoterapi (Frankl)


C merupakan seorang wanita berusia 27 tahun yang sukses dan berprestasi. Di usianya yang tergolong masih muda, C sudah memiliki usaha sendiri di bidang fashion. C dikenal sebagai pribadi yang ceria, ramah, pintar, dan memiliki banyak teman. C memiliki kekasih yang bernama R yang selalu setia menemaninya dan turut membantu usahanya. Di puncak kesuksesannya tersebut, C mendapat cobaan. C  divonis oleh dokter bahwa ia menderita kanker payudara. Satu bulan setelah vonis dokter tersebut, cobaan kembali menimpa C ketika ia putus hubungan dengan kekasihnya. Sejak saat itu, C mulai berubah. C yang biasanya ceria dan ramah, berubah menjadi lebih tertutup dan suka menyendiri. C merasa shock, down dan putus asa. Pernah suatu ketika, C berpikir untuk bunuh diri. Ia merasa dirinya sudah tak bermakna karena penyakit yang dideritanya. Terlebih lagi vonis dokter yang mengatakan bahwa usianya tidak lama lagi.

Analisis Kasus :
Logoterapi merupakan salah satu jenis terapi yang bisa digunakan untuk menangani kasus kehampaan eksistensi penderita kanker payudara. Logoterapi akan membantu penderita kanker payudara untuk bisa membebaskan diri dari kehampaan eksistensinya, dimana penderita kanker payudara didorong untuk bisa merealisasi nilai-nilai bersikap, penderita kanker payudara diajak untuk melihat dan bersikap positif terhadap penderitaannya sehingga penderita kanker payudara diharapkan bisa menemukan makna dari penderitaannya tersebut (Koeswara, 1992).
Teknik logoterapi yang paling sesuai digunakan untuk menangani kasus diatas adalah  Bimbingan Rohani. Bimbingan rohani adalah metode yang khusus digunakan terhadap pada penanganan kasus dimana individu berada pada penderitaan yang tidak dapat terhindarkan, atau dalam suatu keadaan yang tidak dapat dirubahnya dan tidak mampu lagi berbuat selain menghadapinya. Pada metode ini, individu didorong untuk merealisasikan nilai bersikap dengan menunjukkan sikap positif terhadap penderitaanya, dalam rangka menemukan makna di balik penderitaan tersebut. C didorong untuk berpikir bahwa cobaan (penyakit) yang dialami merupakan takdir dan sudah jalan tuhan. C didorong untuk percaya bahwa penyakit tersebut diberikan oleh Tuhan untuk orang-orang pilihan yang dianggap mampu menghadapinya dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan diatas kemampuan hambanya. Frankl menyatakan bahwa makna hidup bersifat unik sebagai momen pribadi. Setiap situasi serta setiap kejadian selalu dapat menghadirkan suatu tantangan kepada individu untuk mengungkap dan menjadikan makna. Melalui  penyakit yang diderita pada subjek terlihat bahwa makna hidup dapat ditemukan dalam setiap keadaan walaupun pada keadaan penderitaan sekalipun.
Logoterapi percaya bahwa perjuangan untuk menemukan makna hidup dalam hidup seseorang merupakan motivator utama orang tersebut. Logoterapi berusaha membuat pasien menyadari tanggung jawab dirinya dan memberinya kesempatan untuk memilih, untuk apa, atau kepada siapa dia merasa bertanggungjawab. Logoterapi tidak menggurui atau berkotbah melainkan pasien sendiri yang harus memutuskan apakah tugas hidupnya bertanggung jawab terhadap masyarakat, atau terhadap hati nuraninya sendiri. 


Referensi :
Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental 3. Ebook. Yogyakarta: Kanisius.
https://www.linkedin.com/pulse/logotherapy-my-thesis-dedicated-mom-heaven-hutabarat?trk=prof-post&trkSplashRedir=true&forceNoSplash=true

0 komentar:

Posting Komentar

 

DINKY'S BLOG Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang