1.
TERAPI
PSIKOANALISA
Tokoh : Sigmund Freud
Psikoanalisa sebagai teori dari
psikoterapi berasal dari uraian Freud bahwa gejala neurotik pada seseorang
timbul karena adanya pikiran-pikiran yang direpress
atau ditekan. Menurut Freud, pikiran-pikiran yang direpress atau ditekan tersebut merupakan sumber dari perilaku yang
menyimpang/tidak normal dan ada kaitannya dengan hal-hal traumatik pada masa
lalu. Tujuan dari psikoanalisa adalah menyadarkan individu dari
konflk yang tidak disadari serta mekanisme pertahanan (defense mechanism) yang digunakan untuk mengendalikan kecemasan.
Apabila motif dan rasa takut yang tidak disadari telah diketahui, maka hal-hal
tersebut dapat diatasi dengan cara yang lebih rasional dan realistis. Beberapa
teknik yang terdapat dalam terapi psikoanalisa diantaranya adalah asosiasi
bebas, penafsiran, analisis mimpi, analisis resistensi, dan analisis
transferensi.
Kelebihan Terapi Psikoanalisa
Terapi
psikoanalisa memiliki dasar teori yang kuat dan dapat mengungkap masalah klien
dari masa lalunya sehingga klien dapat mengetahui dan mengenai masalah yang
sebenarnya tidak disadarinya. Terapis dapat mengungkap masa lalu klien lebih
dalam dan menyeluruh dibanding dengan terapi lainnya.
Kelemahan Terapi Psikoanalisa
Diperlukan
waktu yang cukup lama untuk melakukan terapi psikoanalisa sehingga dapat
membuat klien menjadi jenuh dan memakan biaya yang tidak sedikit bagi klien. Kemampuan
terapis juga harus handal, menguasai, dan terlatih dalam melakukan terapi
psikoanalisa agar dapat mengungkapkan masalah masa lalu kliennya.
2.
TERAPI HUMANISTIK EKSISTENSIALIS
Terapi eksistensial tidak
terikat pada salah seorang pelopor, akan tetapi eksistensial memiliki banyak
pengembang, tetapi yang populer adalah Victor Frankl, Rollo May, irvin Yalom,
James Bugental, dan Medard Boss. Terapi Eksistensial Humanistik berfokus pada
situasi kehidupan manusia di alam semesta, yang mencakup tanggung jawab
pribadi, kecemasan sebagai unsur dasar dalam kehidupan batin. Usaha untuk
menemukan makna diri kehidupan manusia, keberadaan dalam komunikasi dengan
manusia lain, kematian serta kecenderungan untuk mengembangkan dirinya
semaksimal mungkin. Teknik-teknik yang digunakan dalam terapi ini, yaitu
Penerimaan, Rasa Hormat, Memahami, Menentramkan, Memberi Dorongan, Pertanyaan
Terbatas, Memantulkan Pernyataan dan
Perasaan Klien, Menunjukan Sikap yang Mencerminkan Ikut Merasakan Apa
yang Dirasakan Klien, Bersikap Mengijinkan Untuk Apa Saja yang Bermakna.
Kelebihan
Terapi Humanistik Eksistensialis
Terapi
ini dapat digunakan bagi klien yang mengalami kekurangan dalam perkembangan dan
kepercayaan diri. Adanya kebebasan klien untuk mengambil keputusan sendiri. Pendekatan
terapi eksistensial lebih cocok digunakan pada perkembangan klien seperti
masalah karier, kegagalan dalam perkawinan, pengucilan dalam pergaulan ataupun
masa transisi dalam perkembangan dari remaja menjadi dewasa
Kelemahan Terapi Humanistik Eksistensialis
Terapi
Humanistik eksistensial dalam pelaksanaannya tidak memiliki teknik yang tegas. Terlalu
percaya pada kemampuan klien dalam mengatasi masalahnya (keputusan ditentukan
oleh klien sendiri), dan memakan waktu yang cukup lama.
3.
PERSON-CENTERED
THERAPY
Tokoh
: Carl R. Rogers
Terapi
berpusat pada klien berfokus pada peran klien, bukan ahli terapi, sebagai
proses kunci penyembuhan. Rogers yakin bahwa setiap orang menjalani hidup di
dunia secara berbeda dan mengetahui pengalaman terbaiknya. Menurut Rogers,
klien benar-benar “berupaya untuk sembuh” dan dalam hubungan ahli terapi-klien
yang suportif dan saling menghargai, klien dapat menyembuhkan dirinya
sendiri. Hal ini memberikan pengertian
bahwa klien dipandang sebagai partner dan konselor hanya sebagai pendorong dan
pencipta situasi yang memungkinkan klien untuk bisa berkembang sendiri. Tujuan
Terapi ini adalah mengembangkan klien kepada kehidupan perasaan dan
mendorongnya untuk menemukan feeling-selfnya
yang asli. Membantu klien agar mampu membiarkan kehidupan perasaannya tanpa
halangan dan dapat mensimbolisasikan pengalamannya dalam sebuah konsep diri
yang lebih memadai. Beberapa teknik yang terdapat dalam person centered
therapy diantaranya adalah empathy, positive regard (acceptance),
dan congruence.
Kelebihan
person-centered therapy
Dengan
menggunakan terapi ini, klien diberikan kebebasan dalam menyelesaikan
masalahnya sendiri dan diberikan kebebasan dalam menentukan arah pembicaraan. Dalam
terapi ini konselor berperan sebagai fasilitator. Selain itu konselor juga
berperan sebagai teman klien agar saat terapi berlangsung klien merasa lebih
nyaman. Terapi ini dapat diterapkan pada setting
individual maupun kelompok
Kelemahan
person-centered therapy
Terapi
person-centered dianggap terlalu
sederhana dan dalam tujuannya, dirasa terlalu luas dan umum sehingga sulit
untuk menilai individu. Terapi ini memiliki teknik yang minim untuk membantu
klien memecahkan masalahnya dan sulit bagi terapis untuk bersifat netral dalam
situasi hubungan interpersonal.
4.
LOGOTERAPI
Tokoh
: Victor Frankl
Logoterapi
percaya bahwa perjuangan untuk menemukan makna hidup dalam hidup seseorang
merupakan motivator utama orang tersebut. Logoterapi berusaha membuat pasien
menyadari tanggungjawab dirinya dan memberinya kesempatan untuk memilih, untuk
apa, atau kepada siapa dia merasa bertanggungjawab. Logoterapi tidak menggurui
atau berkotbah melainkan pasien sendiri yang harus memutuskan apakah tugas
hidupnya bertanggung jawab terhadap masyarakat, atau terhadap hati nuraninya
sendiri. Tujuan Logoterapi adalah agar klien dapat menemukan makna dari
penderitaan dan kehidupan serta cinta. Dengan penemuan itu klien akan dapat
membantu dirinya sehingga bebas dari masalah tersebut. Beberapa
teknik yang terdapat dalam logoterapi diantaranya adalah persuasif, intensi
paradoksikal, derefleksi, dan bimbingan ruhani (medical ministry).
Kelebihan Logoterapi
Logoterapi mengajarkan bahwa setiap kehidupan individu
mempunyai maksud, tujuan, makna yang harus diupayakan untuk ditemukan dan
dipenuhi. Sehingga klien akan dapat
menyadari bahwa sesungguhnya permasalahan atau penderitaan yang dialaminya
tetap memiliki hikmah (makna) yang positif.
Kelemahan Logoterapi
Tidak semua individu dapat menemukan makna hidupnya
sehingga menyulitkan terapis untuk melakukan terapi kepada klien tersebut
RATIONAL EMOTIVE THERAPY (RET)
Tokoh : Albert Ellis
Rational emotive therapy adalah
aliran psikoterapi yang berlandaskan asumsi bahwa manusia dilahirkan dengan
potensi, baik untuk berfikir rasional dan jujur maupun untuk berfikir irasional
dan jahat. RET menekankan bahwa manusia berfikir, beremosi, dan bertindak
secara stimultan. Secara sederhana dan umum tujuan terapi ini adalah membantu
klien untuk membebaskan diri dari gagasan-gagasan yang tidak logis dan untuk
belajar gagasan-gagasan yang logis serta realisitik sebagai penggantinya. Beberapa
teknik yang terdapat dalam Rational Emotive Therapy (RET) diantaranya
adalah cognitive methods, emotive techniques, serta behavioral
techniques.
Kelebihan Rational Emotive Therapy (RET)
Rational
Emotive Therapy (RET) dapat membantu klien untuk menghilangkan
pikiran-pikiran yang tidak rasional dan menggantinya dengan pikiran yang
rasional dan logis. Kemudian
RET mengajarkan klien cara-cara mereka bisa melakukan terapi sendiri tanpa
intervensi langsung dari terapis.
Kelemahan Rational Emotive Therapy (RET)
Terapi ini tidak menekankan kepada
masa lalu sehingga dalam proses terapeutik ada hal-hal yang tidak diperhatikan.
RET kurang melakukan pendekatan hubungan antara klien dan terapis sehingga
klien mudah diintimidasi oleh konfrontasi cepat terapis. Terdapat klien yang
begitu terpisah dari realitas dan mengalami gangguan emosi sehingga usaha untuk
membawanya berpikir rasional menjadi sangat sulit untuk dicapai dan tidak mau
membuat perubahan dalam pikiran dan kehidupannya.
6.
BEHAVIORAL
THERAPY (TERAPI TINGKAH LAKU)
Tokoh : Pavlov dan Skinner
Terapi
behavioral menekankan kepada perilaku klien disini dan saat ini. Dalam konsep
behavioral, perilaku manusia merupakan hasil dari proses belajar sehingga dapat
diubah dengan memanipulasi kondisi-kondisi belajar. Asumsinya bahwa gangguan
tingkah laku itu diperoleh melalui hasil belajar yang keliru dan karenanya
harus diubah melalui proses belajar, sehingga dapat lebih sesuai. Terapi
tingkah laku pada hakikatnya terdiri atas proses penghapusan hasil belajar yang
tidak adaptif dan pemberian pengalaman-pengalaman belajar yang didalamnya
terdapat respon-respon yang layak, namun belum dipelajari. Tujuan umum terapi
tingkah laku adalah menciptakan kondisi-kondisi baru bagi proses belajar. Dasar
alasannya ialah bahwa segenap tingkah laku laku adalah dipelajari (learned),
termasuk tingkah laku yang maladaptif. Beberapa teknik yang terdapat dalam
terapi perilaku (behaviour therapy) diantaranya adalah desensitisasi
sistematis, terapi implosif, latihan perilaku asertif, pengkondisian aversi, pembentukan
perilaku model, kontrak perilaku dan token ekonomi.
Kelebihan
Terapi Behavioral
Terapi perilaku (behaviour
therapy) dapat membantu klien untuk menghilangkan perilaku atau respon yang
maladaptif, memperoleh perilaku baru, serta memperkuat dan mempertahankan
perilaku yang diinginkan. Waktu terapi relatif singkat. Kolaborasi yang baik
antara terapis dan klien dalam penetapan tujuan dan pemilihan teknik.
Kelemahan
Terapi Behavioral
Terapi behavior bersifat dingin
(kaku), kurang menyentuh aspek pribadi, dan mengabaikan hubungan antar pribadi,
lebih menekankan pada teknik, perubahan klien hanya berupa gejala yang dapat
berpindah kepada bentuk perilaku yang lain sehingga tidak mementingkan penyebab
perilaku itu sendiri. Terapi ini dapat mengubah perilaku tetapi tidak mengubah
perasaan.
7.
TERAPI KELOMPOK (GROUP THERAPY)
Terapi
kelompok membentuk perubahan terhadap klien, khususnya perubahan perilaku di
dalam kelompok. Perubahan diarahkan kepada segala bentuk perilaku atau
kebiasaan dari klien yang dianggap tidak bisa diterima atau tidak diharapkan
oleh kelompoknya. Terapi kelompok biasanya terdiri dari 5-12 anggota
(bergantung pada tipenya). Terapi kelompok dapat berlangsung beberapa minggu,
beberapa bulan atau beberapa tahun sesuai sesuai kebutuhan dan biasanya dilakukan
seminggu sekali. Terapi kelompok lebih berfokus pada perbaikan dan rekonstruksi
sifat dari pada pengelolaan masalah perkembangan yang sedang terjadi. Tujuan
utama dari terapi ini adalah perkembangan pribadi atau aktualisasi diri anggota
kelompok. Beberapa teknik yang terdapat dalam terapi kelompok (group therapy)
diantaranya adalah psychodrama techniques, T-Group techniques, encounter
techniques, behavioral techniques, serta dance and art
therapy.
Kelebihan Terapi Kelompok
Dalam terapi kelompok terdapat dukungan
kelompok untuk tingkah laku yang tepat. Para pasien mungkin menginginkan
terapis memberikan dukungan pada mereka, tetapi dukungan yang diberikan oleh
kawan-kawan sekelompok mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap
peningkatan harga diri dan kepercayaan diri. Format kelompok member peluang
kepada pasien untuk mempelajari bagaimana orang lain mengalami masalah-masalah
yang serupa menangani kesulitan-kesulitan mereka, dan para anggota lain dalam
kelompok dan terapis memberi merekan dukungan social. Terapi kelompok lebih
murah, krena beberapa pasien ditangani pada waktu yang sama.
Kelemahan Terapi Kelompok
Tidak semua klien dapat terbuka
mengenai masalahnya kepada orang banyak karena setiap individu memiliki
karakter dan kepribadian yang berbeda-beda. Peran terapis menjadi menyebar
karena menangani banyak orang sekaligus. Kemudian sulit bagi klien untuk menumbuhkan
kepercayaan pada terapis karena kurangnya hubungan personal antara klien dan terapis.