CONTOH KASUS :
Sissy,
16 tahun. Sissy merupakan seorang gadis yang aktif, periang, pintar dan
memiliki banyak teman dekat. Hobi Sissy adalah menulis. Ia banyak mengikuti lomba-lomba
menulis disekolahnya. Ayahnya merupakan seorang direktur suatu perusahaan dan
ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga. Kesedihan itu dimulai saat ia melihat
ibu dan ayahnya bertengkar. Sissy melihat sendiri saat ayahnya mencaci maki
ibunya bahkan memukulnya. Sissy menangis melihat keadaan itu, hancur hatinya
melihat sosok ayah yang selama ini dikaguminya sedang menyakiti ibu yang
dicintainya. Ternyata orang tuanya bertengkar karena ibunya memergoki ayahnya
memiliki wanita lain. Ibunya tidak tahan dengan perlakuan ayahnya yang tidak
mau mengakui kesalahannya, tempramen dan ringan tangan. Sehingga ibunya
memutuskan untuk bercerai dengan ayahnya. Setelah itu, kehidupan Sissy berubah drastis.
Saat ini, Sissy hanya tinggal bersama ibunya di rumah sederhana peninggalan
neneknya. Teman-teman Sissy menjauhinya karena telah mengetahui kondisi ekonomi
Sissy tidak seperti dulu lagi. Ternyata teman-temannya hanya memanfaatkan
Sissy. Sissy merasa sangat sedih dan kecewa. Ia merasa kesepian. Ia merasa
tidak ada yang peduli dengannya selain ibunya.
Setahun
kemudian, ibunya menikah lagi dengan seorang pria yang merupakan pedagang
disalah satu pasar tradisional dan memiliki satu anak. Sejak saat itu, Sissy
merasa ibunya berubah. Tidak lagi memperhatikan Sissy dan lebih perhatian
kepada suami dan anak kecil yang merupakan adik tiri Sissy. Sissy semakin sedih
dan kecewa. Sissy merasa satu per satu orang yang ia sayangi pergi
meninggalkannya. Sissy semakin terpuruk. Sissy berubah menjadi orang yang
senang menyendiri. Sissy merasa kesepian dan depresi. Prestasinya menurun,
tidak lagi aktif di sekolah dan tidak lagi semangat untuk menulis seperti dulu.
Kehidupan Sissy hancur. Sissy bingung harus mencurahkan isi hatinya kepada
siapa karena ia merasa tidak ada seorangpun yang peduli terhadapnya.
ANALISIS KASUS DAN SOLUSI :
Dari
uraian kasus diatas, dapat disimpulkan Sissy mengalami gejala kesepian dan
depresi akibat broken home. Sissy
memerlukan dukungan sosial dari orang lain agar ia dapat bangkit dari
keterpurukannya. Solusi atas kasus diatas adalah dapat mengikuti konseling psikologi ataupun
psikoterapi. Psikoterapi yang paling cocok untuk kasus tersebut adalah cognitive behavior therapy (CBT), yaitu terapi yang mengajak untuk mempelajari bagaimana mempersepsikan peristiwa kehidupannya dengan berpikir positif. Selain itu, kesepian dan depresi juga dapat
dikurangi dengan menggunakan teknologi internet. Contohnya adalah dengan
mengikuti forum-forum online khususnya
dalam hal ini adalah forum untuk komunitas anak broken home. Dengan mengikuti forum tersebut, Sissy akan mempunyai
banyak teman dengan latar belakang yang sama, dapat saling mendukung, saling sharing dan bertukar pendapat. Sissy
juga dapat mempelajari bagaimana orang yang bernasib sama dengannya bisa
bangkit dari keterpurukannya. Selain itu,
Sissy juga dapat menyalurkan hobi nya yaitu menulis dengan membuat blog dan juga
dapat mencari teman baru menggunakan media sosial untuk mengurangi kesepiannya.