Pada
tugas pertama mata kuliah psikologi manajemen ini, saya akan menjelaskan
definisi manajemen, kepemimpinan, perencanaan (planning), langkah-langkah dalam menyusun perencanaan (planning), manfaat perencanaan dalam
manajemen, jenis perencanaan dalam organisasi dan contoh perencanaan dalam
sebuah organisasi. Berikut adalah penjelasannya..
I.
Definisi
Manajemen
- Menurut Stoner, Manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengordinasian dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
terlebih dahulu.
-
Menurut
John D. Millet, Manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan
pekerjaan dari orang yang terorganisir secara formal untuk mencapai tujuan.
-
Menurut George R. Terry, Manajemen adalah suatu proses
yang khas yang terdiri dari tindakan planning, organizing, actuating, dan
controlling yang penggunaannya secara ilmu dan seni untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dengan bantuan manusia dan sumber-sumber daya lainnya.
Jadi,
dapat disimpulkan definisi dari manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan
mekanisme kerja untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
II.
Definisi
Kepemimpinan
- Menurut Prof. Kimbal Young, Kepemimpinan adalah
bentuk dominasi yang didasari oleh kemampuan pribadi yang sanggup mendorong
atau mengajak orang lain untuk melakukan sesuatu, berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya
dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.
-
Menurut Ordway Tead dalam bukunya yang berjudul The Art of Leadership, Kepemimpinan
merupakan kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
-
Menurut George R. Terry, Kepemimpinan adalah
suatu kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka berusaha mencapai
tujuan-tujuan kelompok.
Jadi,
dapat disimpulkan definisi dari kepemimpinan adalah sikap dan perilaku yang
harus dimiliki oleh perencana, pengorganisasi, pengarah, pemotivasi, dan
pengendali untuk mempengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerjasama
sehingga dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif.
III.
Definisi
Perencanaan (planning)
- Menurut Herbert Simon, Perencanaan adalah sebuah
proses pemecahan masalah, yang bertujuan adanya solusi dalam suatu pilihan.
- Menurut Schermerhorn, Jr., Perencanaan merupakan
proses untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah – langkah yang
harus diambil untuk mencapainya.
-
Menurut Erly Suandy, Perencanaan merupakan proses
penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan
(mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik
(tata cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai
tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Jadi
dapat disimpulkan definisi dari perencanaan adalah sebuah proses untuk
merumuskan masalah-masalah yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan
dan sumber daya yang tesedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan
menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
tersebut.
IV.
Langkah-langkah
dalam menyusun Perencanaan (planning)
Terdapat
lima langkah yang perlu dilakukan pada proses penyusunan sebuah perencanaan,
yaitu:
1.
Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
Perencanaan
dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi
atau kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan
menggunakan sumber dayanya secara tidak efektif.
2.
Merumuskan keadaan saat ini
Pemahaman
akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber
daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan
dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan
saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana
kegiatan yang lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi mengenai
keuangan dan data statistik yang didapat melalui komunikasi dalam organisasi.
3.
Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Segala
kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan
untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu,
perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu
organisasi mencapai tujuannya maupun yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun
sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang
mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk
pencapaian tujuan
Tahap
terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif
kegiatan untuk pencapaian, tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut dan
pemiihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif
yang ada.
V.
Manfaat
perencanaan (planning) dalam
manajemen
Perencanaan
mempunyai beberapa manfaat bagi perusahaan yang diantaranya:
1.
Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan
akan dapat diusahakan dengan efektif dan efisien.
2. Perencanaan akan menyebabkan berbagai macam aktivitas
organisasi untuk mencapai tujuan tertentu dan dapat dilakukan secara teratur.
3. Perencanaan akan mengurangi atau menghilangkan jenis
pekerjaan yang tidak produktif.
4.
Perencanaan dapat dipakai untuk mengukur hasil
kegiatan yang telah dicapai karena dalam perencanaan ditetapkan berbagai
standar.
5. Perencanaan memberikan suatu landasan pokok fungsi
manajemen lainnya, terutama untuk fungsi pengawasan.
6. Dengan
adanya perencanaan, dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan
mengatasi hambatan dan ancaman.
VI.
Jenis
perencanaan (planning) dalam
organisasi
Menurut
Asnawir Ada tujuh jenis-jenis perencanaan, yang kesemua itu dilihat dari sudut
pandang berbeda, di antara jenis-jenis perencanaan tersebut adalah:
-
Dilihat dari segi waktu
1. Perencanaan
jangka panjang, yang termasuk dalam perencanaan jangka panjang adalah rentang
waktu sepuluh sampai tiga puluh tahun. Perencanaan jangka panjang ini bersifat
umum, dan belum terperinci.
2.
Perencanaan jangka menengah, jangka menengah biasanya
mempunyai jangka waktu antara lima sampai sepuluh tahun.
3.
Perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan yang
mempunyai jangka waktu antar satu tahun sampai lima tahun.
-
Dilihat dari segi sifatnya
1.
Perencanaan kuantitatif, yang termasuk perencaan
kuantitatif adalah semua target dan sasaran dinyatakan dengan angka-angka.
2.
Perencanaan kualitatif adalah perencanaaan yang ingin
dicapai dinyatakan secara kualitas.
-
Dilihat dari segi luas wilayah
1.
Perencanaan lokal, yaitu perencanaan yang disusun dan
ditetapkan oleh lembaga-lembaga yang ada di daerah-daerah dengan sifat yang
terbatas.
2.
Perencanaan regional adalah perencanaan yang
ditetapkan di tingkat propinsi.
3.
Perencanaan nasional, adalah perencanaan di suatau
Negara dan dijadikan dasar untuk perencanaan local dan regional.
4.
Perencanaan internasional yaitu perencanaan oleh
bebebrapa Negara yang melewati batas-batas suatu negara yang dilaksanakan
melalui dari Negara-negara tersebut.
-
Dilihat dari segi luas jangkauan
1. Perencanaan
makro yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh dan meluas.
2.
Perencanaan mikro adalah perencanaan yang ditetapkan
dan di susun berdasarkan kondisi dan situasi tertentu.
-
Dilihat dari segi prioritas pembuatnya
1. Perencanaan
sentralisasi, yaitu perencanaan yang ditentukan oleh pemerintah pusat pada
suatu Negara.
2.
Perencanaan desentralisasi yaitu perencanaan yang di
susun oleh masing-masing wilayah.
3.
Perencanaan dekonsentrasi yaitu perencanaan gabungan
antara sentralisasi dengan desentralisasi.
-
Dilihat dari segi obyek
1. Perencanaan
rutin yaitu perencanaan yang di susun untuk jangka waktu tertentu yang
dilakukan setiap tahun.
2.
Perencanaan eksendental, yaitu perencanaan yang di
susun sesuai dengan kebutuhan yang mendesak pada saat tertentu.
-
Dilihat dari segi proses
1. Perencanaan
filosofikal, yaitu perencanaan yang bersifat umum, hanya berupa konsep-konsep
dari nilai yang bersifat ideal dan masih memerlukan penafsiran-penafsiran dalam
bentuk program.
2.
Perencanaan programial adalah perencanaan berupa
penjabaran dari perencanaan filosofikal.
3.
Perencanaan operasional yaitu perencanaan yang jelas
dan dapat dilakukan.
Ada juga
yang membagi jenis perencanaan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.
Rencana-rencana strategik
Perencanaan
strategik adalah proses pemilihan tujuan organisasi, penentuan strategi,
kebijaksanaan, dan program-program strategik yang diperlukan untuk tujuan dan
penetapan cara, atau secara singkat rencana strategik merupakan proses
perencanaan jangka panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan dan
mencapai tujuan organisasi.
2.
Rencana-rencana operasional
Rencana
operasional dibagi menjadi dua bentuk, yaitu:
a.
Rencana sekali pakai (single use plan), yakni rencana
yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu dan dibubarkan segera setelah
tujuan tersebut tercapai. Tipe-tipe rencana sekali pakai adalah program,
proyek, dan anggaran.
b.
Rencana tetap (standing plans), yakni
pendekatan-pendekatan yang sudah distandarisasi untuk menghadapi situasi
berulang dan dapat diramalkan sebelumnya. Rencana ini sekali ditetapkan akan
terus ditetapkan sampai perlu diubah atau dihapuskan, yang terdiri dari
kebijaksanaan, prosedur standar, dan aturan.
VII.
Membuat
contoh perencanaan dalam sebuah organisasi
1.
Saya memiliki organisasi yang bernama “Clarimond
Store” yang bergerak di bidang fashion. Pertama-tama saya akan menetapkan
tujuan dari organisasi yang saya bentuk ini. Tujuan dibentuknya “Clarimond
Store” adalah untuk menjadi fashion store terkenal, terbesar dan terlengkap di
Indonesia dan memiliki cabang di seluruh kota di Indonesia.
2.
Untuk menjadi fashion store terkenal, terbesar dan
terlengkap, saya harus memiliki sumber daya yang cukup dan menempatkan tenaga
kerja sesuai dengan bidang yang dikuasainya sehingga “Clarimond Store” dapat
berjalan dengan lancar. Setelah itu saya perlu menganalisis data keuangan dan
data statistik rutin yang didapat melalui komunikasi antara saya dengan karyawan.
3.
Kemudian saya perlu mengidentifikasikan berbagai
faktor yang dapat menghambat organisasi dalam mencapai tujuan. Misalnya lokasi
toko yang kurang strategis, kerusakan produk, kualitas bahan yang tidak sesuai
harapan, maupun kecelakaan kerja. Maka kami perlu menganalisa hambatan-hambatan
yang terdapat dalam proses produksi maupun distribusi dan pemasaran. Selain itu
juga perlu mengidentifikasikan berbagai faktor yang kiranya dapat membantu
menunjang tercapainya tujuan dari “Clarimond Store” seperti menggunakan bahan
yang berkualitas, menyediakan pakaian yang lengkap (pakaian anak sampai dewasa
baik laki-laki maupun perempuan), selalu mengikuti trend fashion agar tidak
ketinggalan jaman, menjaga kebersihan toko, keramahan karyawan, dan sebagainya.
4.
Lalu yang terakhir adalah mengembangkan rencana atau
serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan seperti mempromosikan “Clarimond
Store” melalui berbagai media seperti koran, majalah, maupun sosial media
dengan penawaran-penawaran khusus semenarik mungkin sehingga “Clarimond Store”
dapat dikenal oleh masyarakat sebagai fashion store yang terbesar dan
terlengkap di Indonesia.
Daftar Pustaka.
Asnawir.
2006. Manajemen pendidikan. Padang:
IAIN IB Press.
Herlambang, Susatyo. 2013. Pengantar manajemen: cara mudah
memahami ilmu manajemen. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Herlambang, Susatyo. 2013. Pengantar manajemen: cara mudah
memahami ilmu manajemen. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
http://www.pengertianpakar.com/
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-dan-fungsi-perencanaan.html
http://www.kodokoala.net/2012/10/proses-perencanaan-penetapan-tujuan-dan.html
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-dan-fungsi-perencanaan.html
http://www.kodokoala.net/2012/10/proses-perencanaan-penetapan-tujuan-dan.html